Browsing Tag

ruang publik

© Fahmy Afryan
Artikel, Interview, Street photography,

Photographer Interview : Fahmy Afryan

Silahkan perkenalkan diri anda?
Assalammualaikum, halo perkenalkan nama saya Fahmy Hifny Afryan biasa dipanggil fahmy/efrik (Panggilan sejak kecil ), saya tinggal di  Bawen, Kabupaten Semarang.
Sejak kapan anda mulai mengenal dunia fotografi? dan sudah berapa lama anda menggeluti dunia fotografi ?
Saya suka dengan dunia fotografi semenjak duduk di bangku SMP, cuman dulu masih sebatas suka  saja. Sebatas melihat orang motret saja dan menikmati hasil foto teman, belum benar-benar tau secara rinci apa itu fotografi. Mulai duduk di bangku SMA baru mencoba-coba motret itupun masih menggunakan kamera film.
Kalau tidak salah waktu itu menggunakan kamera fujifilm entah lupa tipenya, cuman sampai sekarang masih ada barangnya, Ketika beranjak ke jenjang perkuliahaan, barulah saya belajar betul apa itu fotografi dari salah seorang teman, itupun masih dasar dan saya belajar sendiri secara otodidak. Memasuki semester akhir mulai memahami sedikit-sedikit apa itu fotografi dan Saya masih merasa perlu banyak belajar tentang pemahaman-pemahaman di dunia fotografi.

© Fahmy Afryan

Kenapa memilih fotografi jalanan dan kenapa fotografi jalanan spesial bagi anda dan sejak kapan menggeluti fotografi jalanan?
Awalnya saya belum tahu apa itu fotografi jalanan, masih suka memotret model (meskipun teman sendiri), dokumenter, dan landscape, meskipun dengan kamera hasil meminjam hahaha.
Awal tahun 2016 baru dikenalkan oleh dua orang teman tentang foto jalanan, istilahnya Street Photography / foto jalanan.
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

Kami perhatikan karya-karya anda lebih banyak mengandalkan decisive moment atau moment puncak, Kenapa ?  
Alasan kenapa foto saya mengandalkan Decisive Moment, karena bagi saya hal itu adalah komposisi yang mudah untuk dipahami dalam konsep awal belajar tentang Street Photography, jadi masih mengandalkan foto yang apik, menarik, dan dapat dinikmati orang banyak. Namun setelah berada dititik jenuh dengan karya seperti itu akhirnya sekarang saya mencoba untuk belajar lagi lebih dalam, apa itu Fotografi Jalanan. Apa yang seharusnya diangkat dari jalanan itu sendiri, serta bagaimana bisa membawa emosi kedalam foto yang saya ciptakan, sehingga bisa dijadikan kenangan bagi diri sendiri dan menjadi memory tersendiri bagi orang lain.
Sehiingga, untuk saat ini saya berusaha untuk banyak belajar dan mencoba mengekspresikan tatanan public didaerah saya dengan pendekatan dan sudut pandang saya pribadi.
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

Siapa fotografer yang menginspirasi karya-karya anda ?
Banyak, contohnya Fotografer Magnum. Mereka sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam proses belajar.
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

Apa buku foto favorit anda?
Banyak juga, namun sekarang saya lebih tertarik dengan buku foto karya Norris Webb serta Trent Parke. bagi saya karya meraka menarik untuk dipadukan.
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

 

Prestasi apa saja yang sudah anda raih selama menggeluti dunia fotografi?
Bicara tentang prestasi, banyak foto-foto saya yang dipublikasikan di berbagai akun Fotografi Jalanan akun-akun media sosial dan Alhamdulillah tahun 2016 menjadi juara 2 pada event JSPI (Jambore Street Photography Indonesia) serta tahun 2017 meraih Gold Medal pada event Salon Foto Indonesia (SFI).
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

 

Bagaimana menurut anda perkembangan fotografi di Indonesia khusunya fotografi jalanan? 
Fotografi jalanan di Indonesia semakin berkembang dan semakin diterima oleh masyarakat dan sampai saat ini penggiat fotografi jalanan di Indonesia semakin kesini semakin banyak. Lanjutkan !!
© Fahmy Afryan

© Fahmy Afryan

Adakah beberapa patah kata untuk penggiat fotografi jalanan di indonesia? dan apa harapan anda untuk seni fotografi di Indonesia khusunya fotografi jalanan?
Teruslah belajar dan berkembang serta tampilkan identitas Indonesia dalam foto jalannamu, tunjukkan kalau Street Photography di Indonesia tidak kalah menarik dengan Street Photography diluar negeri.
Children by Dewangga
Artikel, Interview, Street photography,

Photographer Interview : Dewangga

Silahkan perkenalkan diri anda?

Terimakasih atas kesempatannya. Sebelumnya perkenalkan nama saya Dewangga Ewang Jasa Rahardian, saya bekerja di rumah makan Jepang milik kakak saya di Yogyakarta.

Sejak kapan anda mulai mengenal dunia fotografi? dan sudah berapa lama anda menggeluti dunia fotografi ?

Saya mengenal fotografi sejak tahun 2015 akhir, namun mulai serius mendalaminya mulai 2016. Sudah 3 tahun saya menggeluti hobi saya ini.

© Dewangga

© Dewangga

 

Kenapa memilih fotografi jalanan dan kenapa fotografi jalanan spesial bagi anda dan sejak kapan menggeluti fotografi jalanan?

Hmm… Pada awalnya saya cuma iseng-iseng mencoba dan hanya ikut-ikutan teman, namun lama-lama saya ketagihan mendalami fotografi jalanan karena pada dasarnya saya memang suka mengamati dinamika dan kegiatan orang-orang di ruang publik, sehingga hal itu membuat saya lebih peka menangkap fenomena di jalanan untuk dijadikan saksi dan bukti perkembangan kota tempat saya tinggal, yaitu Yogyakarta. Saya mendalami fotografi jalanan sejak pertengahan 2016. Pokoknya, fotografi jalanan itu asyik broh!.

Kami perhatikan karya-karya anda lebih banyak mengandalkan decisive moment atau moment puncak, bagaimana menurut anda ?  

Menurut saya, memang moment puncak atau decisive moment itu seperti kita memakan sebuah bakso yang berisi cabai, tidak selalu terlihat enak dan mulus namun ada kejutan saat kita nikmati.
© Dewangga

© Dewangga

 

Kami lihat anda juga membuat akun lain selain akun instagram utama anda @aggnawed, dan disitu kami dapati foto-foto selain fotografi jalanan, apakah anda sedang observasi atau sedang ada hal lain yang membuat anda ingin mencoba jenis fotografi lain? 
Saya memang memiliki beberapa akun lain, ada yang untuk mengikuti beberapa kontes foto di Instagram hingga ada akun yang akan saya siapkan untuk beberapa projek saya, karena saya ingin lebih mengembangkan fotografi saya.
Siapa fotografer yang menginspirasi karya-karya anda ?
Hingga saat ini karya-karya dari Tavepoong, Vneet Vohra, Chris Tuarissa, dan om Sambara, selalu membuat saya merinding, namun kalau untuk inspirasi, saya bisa mendapatkannya dari mana saja termasuk dari karya teman-teman semua.

 

© Dewangga

© Dewangga

 

Apa buku foto favorit anda?
Buku foto favorit saya “Unpublished” dari Kompas. Dan beberapa buku foto dari jurnalis Antara.
Prestasi apa saja yang sudah anda raih selama menggeluti dunia fotografi?
Prestasi saya yang paling berkesan saat mendapat medali dari kontes bulanan Hipa yang saat itu bertema “Children”, dan ada beberapa kontes foto lokal yang pernah saya menangkan.

 

© Dewangga

© Dewangga

 

Bagaimana menurut anda perkembangan fotografi di Indonesia khusunya fotografi jalanan?
Fotografi jalanan Indonesia bisa dibilang berkembang sangat pesat, hal itu dapat dilihat dari perbandingan jumlah fotografer jalanan yang saat ini semakin bertambah banyak dibandingkan awal-awal ketika saya belajar fotografi dahulu.
© Dewangga

© Dewangga

 

 

 

Adakah beberapa patah kata untuk penggiat fotografi jalanan di indonesia? dan apa harapan anda untuk seni fotografi di Indonesia khusunya fotografi jalanan?
Pesan saya, jangan cepat bosan dengan fotografi jalanan. Karena beda waktu, selalu beda moment di ruang publik, dan belajarlah untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Jangan hanya demi sebuah foto yang bagus dan indah kita sampai melupakan norma kesopanan, dan teruslah belajar, jangan terlalu mudah puas dengan karya yang penuh pujian, karena pujian adalah racun yg menghambat jika kita terlalu terlena dan tidak menjadikanya sebagai motivasi untuk berkembang.
Harapan saya fotografer Jalanan di Indonesia terus berkembang hingga masuk beberapa ajang bergengsi seperti Miami Street Photography Festival, dan saya harap banyak fotografer jalanan Indonesia bisa bmembuat pameran atau workshop di luar negeri.
© Dewangga

© Dewangga

instagram : @aggnawed

© Andryaniade
Artikel, Interview, Sharing, Street photography,

Street Photography Sharing : Andryaniade

Perkenalkan nama saya ade Andryani. Saya tinggal di Jakarta. Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya di dunia street photography yang sudah saya geluti selama ini.

Kenapa Street Photography?

Banyak yang bertanya pada saya “loh mbak ade kan cewek kok memilih street photography kan pada umumnya kalo cewek tuh suka sama genre foto yang syarat akan keindahan seperti landscape atau modeling, apa sih mbak alasanya kenapa mbk ade memilih street photography sebagai hobi yang digeluti mbk ade saat ini ?” hehe. mungkin itu pertanyaan yang sering terlontar dari teman-teman saya. langsung aja ya biar tidak terlalu panjang pembahasanya kasihan masdin yang ngetik hahaha. oke “kenapa street photography?” . Alasanya karena pada street photography saya menemukan kesenangan dalam mengabadikan moment-moment di sekitar saya . Dulu saya mulai mengabadikan moment di jalanan dengan menggunakan kamera Smartphone. Mungkin itu alasan kedua saya kenapa memilih street photography karena cenderung lebih simple dalam hal kamera bahkan ada juga teman-teman saya yang mengabadikan moment dengan kamera analog.

Kemudian Alasan yang lain , Street Photography bisa dikatakan unik. Di tempat yang sama di waktu yang berbeda kita akan menemukan moment-moment yang berbeda yang kebetulan terjadi. Dalam hal ini tentu saja keadaan maupun subject yang kita abadikan pastilah jujur karena kita tidak men-direct  atau merekayasa moment dan subject kita yang apa adanya yang kita abadikan secara spontan.

Namun tidak jarang pula kita bisa menebak hal apa yang akan terjadi dalam kejadian yang biasa terjadi sehari-hari, Sehingga kita bisa merasakan kapan kita akan menekan tombol shutter dan memaksimalkan foto yang akan kita abadikan.

Dalam Street Photography hal lain yang saya sukai yaitu kita bisa memotret di manapun di ruang publik, Seperti di jembatan umum, saat kita berada di warung ataupun ketika sedang di mall dsb.  hal inilah yang paling menarik bagi saya.

Bagaimana pendekatan dalam Street Photography?

 

Dulu saat saya masih menggunakan kamera smartphone, Saya lebih sering mengambil foto dengan cara candid. Hal ini dikarenakan ukuran smartphone yang kecil di banding kamera DSLR maupun mirrorless sehingga tidak begitu menarik perhatian subject di sekitar kita sehingga saya lebih mudah menyesuaikan saat pengambilan foto.

Namun setelah saya mulai menggunakan kamera DSLR, disitulah saya baru merasakan betapa usahnya dalam pendekatan tersebut. Masih malu-malu dan terkesan mencuri foto , Itulah yang saya rasakan di awal saya mulai menggeluti street photography. Dan setelah saya meyakinkan diri dan mendapatkan motivasi dari teman-teman saya , Saya berusaha untu lebih berani dalam mengambil foto , berusaha berfikir positif dan tersenyum adalah kunci terpenting yang menjadi modal awal agar subject tidak merasa risih ataupun terganggu. Bahkan jika perlu ajaklah subject tersebut berinteraksi agar foto kita lebih hidup dan bercerita.

Nah berikut ini akan saya perlihatkan beberapa karya saya ,

© Andryaniade

© Andryaniade

Foto di atas foto yang saya ambil secara spontan / Decisive moment.

© Andryaniade

© Andryaniade

Foto di atas foto dengan komposisi layering yang saya ambil dengan mengamati aktifitas mereka terlebih dahulu ,

© Andryaniade

© Andryaniade

Foto di atas foto dengan low angle atau sering dikenal dengan istilah congkel.

© Andryaniade

© Andryaniade

Foto di atas contoh foto dengan High Angle atau sudut pengambilan dari atas

Sebenarnya ada banyak sekali teknik dan komposisi dalam street photography tapi saya tidak akan memaparkan secara rinci karena nanti artikel ini jadi terlalu panjang mungkin beberapa foto saja.

Prestasi atau penghargaan apa saja yang sudah pernah di raih selama menggeluti dunia Street Photography?

hahaha Sebenarnya saya sedikit sungkan jika membahas masalah ini tapi baiklah saya akan sedikit ceritakan. Untuk penghargaan waktu itu pernah mengikuti Lomba Foto di ajang JSPI (Jambore Street Photography Indonesia) 2016 yang waktu itu diselenggarakan di bandung dan kebetulan saya mendapat juara ke 3. Pernah juga menjadi nominasi di ajang World Street Photography 2016 dan 2017. Mungkin itu yang saya ingat hahaha.

Adakah tips untuk teman-teman yang baru memulai menggeluti Street Photography?

Untuk tips buat temen-temen yang mau menggeluti atau baru mulai menggeluti street photography , Mungkin sering-seringlah buat motret di ruang publik, Jelilah melihat situasi kalau istilah anak jaman sekarang gercep melihat keadaan hahaha. Dan cobalah memotret di satu tempat setiap hari selama seminggu, biasanya efektif untuk melihat perkembangan foto kita, Misal motret gang di deket rumah , Foto hari pertama without people / tanpa subject, Besoknya lagi Multiple subject dst. intinya observasilah, Nanti jika gagal atau kurang memuaskan hasilnya , Cobalah lagi dan jangan menyerah. hehe.

 

Akun instagram mbak ade?

Baik sebagai penutup saya share akun instagram saya mungkin bagi temen-temen yang mau bertanya atau bersilaturahmi dengan saya bisa langsung DM saja akun IG saya yaitu @andryaniade  

Mungkin sekian sharing dari saya terimkasih banyak buat temen-temen yang mau membaca sharing saya ini semoga bermanfaat , Salam Street Photography Indonesia!